« »
« »
« »
Get this widget

11.23.2010

Khutbah Idul Adha

Kaum muslim dan muslimah rahimakumullah
Maha Besar Allah swt. yang telah dengan kekuasaan dan kebesaran-Nya telah menciptakan alam semesta ini dengan segala isinya untuk kebahagiaan manusia dunia dan akhirat.
Maha Besar Allah swt. dengan kasih sayang-Nya dan kemurahan-Nya segala makhluk di alam ini dapat hidup menurut ketentuan-Nya.
Alangkah besarnya karunia dan pemberiaan-Nya kepada hamba-hamba-Nya dengan menjadikan manusia sebagai khalifah di bumi ini.
Kaum muslim dan muslimah rahimakumullah
Semenjak tadi malam tepatnya sesudah salat maghrib, kita telah mengumandangkan lafaz takbir, tahlil dan tahmid. Baik itu di masjid, surau, mushalla, lapangan, rumah, atau tempat lainnya.
Di sana-sini kita mendengar takbir "Allahu Akbar" yang bermakna Allah Maha Besar, disusul dengan tahlil "Lailahaillah" yang bermakna tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah dan ditutup dengan tahmid "walillahi ilhamd" yang bermakna pujian itu hanya milik Allah.
Dengan mengucapkan takbir "Allahu Akbar" Allah Maha Besar, kita tanamkan keyakinan pada diri kita tentang kebesaran dan keagungan Allah. Allah adalah Maha Besar, sedangkan selain Allah adalah kecil. Uang yang bertumpuk-tumpuk, harta yang banyak, kebesaran pangkat dan profesi adalah kecil dan tidak ada artinya sama sekali dibandingkan dengan kebesaran Allah.
Kita semua perlu uang, jabatan, profesi dan aneka perhiasan dunia lainnya, akan tetapi kita tidak perlu menyombongkan dan membanggakan itu semuanya. Itu semanya adalah pemberian atau amanah dari Allah. Dia pulalah yang berhak untuk mengambilnya.
Seyogianya orang yang diberi amanah dari Allah dalam bentuk apa pun seyogianya dia menyadari dan mempergunakan amanah tersebut dengan sebaik-baiknya. Jangan sampai pemberian tersebut membuatnya lalai dari mengingat Allah, melenceng dari kebenaran bahkan menjual kebenaran dengan kejahatan. Tanpa adanya limpahan pemberian Allah kita berarti apa-apa, kita tidak memiliki apa-apa, tidak memiliki keahlian apa-apa dan pada akhirnya tidak dapat berbuat apa-apa.
Artinya:
"Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri". (QS. Luqman: 18)
Sesungguhnya kesombongan itu hanyalah milik Allah semata.
Sebagai wujud syukur terhadap pemberian dari Allah adalah dengan mentasarrufkan dan mempergunakan pemberian tersebut di jalan Allah swt. Di antaranya adalah melaksanakan haji.
Ibadah haji merupakan kewajiban dan panggilan Allah bagi orang Islam yang mampu mengerjakannya. Hal ini Allah terangkan dalam Alquran:

 
وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلا
Artinya:
"Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah". (QS. Ali Imran: 97)
Dengan niat menyempurnakan rukun Islam, mereka datang menghadap Allah dengan gema talbiyah.
Bagi saudara-saudara kita beruntung dapat mengerjakan tahun ini, semenjak tanggal 8 Dzulhijjah yang lalu mereka berduyun-duyun memakai pakaian Ihram trus gegap gempita mengucapkan talbiyah menuju Arafah. Pada tanggal 9 Dzulhijjah sesudah ghurub mereka menuju muzdalifah dan berdoa di Masy'aril Haram.
Pada Subuh tanggal 10 Dzulhijjah mereka sudah berada di Mina untuk melontar jumrah. Kemudian dilanjutkan sampai tanggal 13 dzulhijjah. Dalam pelaksanaan ibadah ini begitu tingginya nilai ibadah yang ada di dalamnya. Tidak ada yang rendah, tinggi, besar semunya sama saja…
Kaum muslim dan muslimah rahimakumullah
Berkumpulnya umat Islam dari seluruh penjuru dunia di tanah suci merupakan suatu bukti ajaran persatuan dalam Islam, serentak memenuhi panggilan Allah, dan bersimpuh di hadapan-Nya.
Apakah gerangan yang diberikan Allah kepada orang-orang yang melaksanakan haji?
Dalam beberapa hadis diterangkan banyak hadis menerangkan betapa besar pahala kebajikan haji itu jika dikerjakan dengan baik dan benar.
Artinya:
"Dari Abu Hurairah ra. ia berkata, "Barangsiapa mengerjakan haji maka ia tidak rafats dan tidak mengerjakan sesuatu yang membawa kefasikan ia kembali seperti hari ia dilahirkan ibunya." (HR. Bukhari dan Muslim)
Artinya:
"Tidak ada balasan bagi orang haji yang mabrur kecuali melainkan surga." (HR. An Nasai)
Melihat dari hadis ini wajar saja saudara-saudara kita begitu besar minatnya untuk melaksanakn ibadah haji. Hal ini dibuktikan bahwa dari tahun ke tahun banyak umat Islam khususnya dari tanah air berangkat ke tanah suci.
Bagi orang-orang yang belum mampu untuk melaksanakan haji diharapakan jangan bersedih hati…masih banyak kebajikan-kebajikan yang dikerjakan untuk meraih nilai pahala yang banyak……….
Bagi kita yang berada di tanah air atau belum sanggup untuk mengerjakan haji Allah mensyariatkan bagi kita untuk melakukan salat idul fitri dan berkurban. Di mana kita berdiri bershaf-shaf rukuk sama ruku, sujud sama sujud dan duduk sama duduk dalam satu komando imam. Kiranya kita dapat mengambil nilai-nilai kebajikan ini. Bahwa persatuan itu begitu urgen dalam dan menjadi kunci utama kemenangan para pendahulu kita.
Rahasia kesengsaraan umat Islam sekarang ini adalah karena adanya perpecahan dan permusuhan di antara sesama. Hal ini harus menjadi perhatian kita semua dan menjadi perhatian bagi kita semuanya di masa-masa mendatang. Pengalaman perang uhud harus menjadi bukti sejarah bagaimana posisi strategis yang pada awalnya diduduki umat Islam beraliah diduduki orang kafir. Hal ini disebabkan perpecahan dan keinginan besar untuk memperoleh perhiasan dunia.
Asal mula penyembelihan kurban adalah berawal dari perintah Allah kepada Nabi Ibarahim untuk menyembelih anaknya Ismail. Berkat keteguhan, kesabaran dan kemantapan iman seorang ayah dan anak akhirnya Nabi Ismail as. diganti dengan seekor Kibas. Padahal perintah ini berawal dari sebuah mimpi yang berupa wahyu Allah kepada Nabi Ibrahim as.

 
فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يَا بُنَيَّ إِنِّي أَرَى فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرَى قَالَ يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ سَتَجِدُنِي إِنْ شَاءَ اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ
Artinya:
"Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" Ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar". (QS. Ash Shaffat: 102)
Penyembelihan hewan ternak selain untuk mendekatkan diri kepada Allah swt. juga memiliki nilai pahala yang besar. Nabi Muhammad saw. bersabda:
Artinya:
"Para sahabat bertanya kepada Rasulullah, "Apakah kurban itu? Rasulullah menjawab, "Kurban itu sunnah yang dijalankan oleh bapakmu Ibrahim." Sahabat bertanya pula, "Apakah manfaat dari kurban itu bagi kami? Rasulullah saw. Menjawab, "Pada tiap-tiap bulunya menjadi satu kebaikan".
Dalam hadis yang lain bahwa berkurban itu dapat menjadi pendinding atau hijab dari api neraka. Oleh karena itu, tidak ada satu amal kebajikan yang sia-sia.
Akan tetapi, jika kita belum mampu untuk melaksanakan haji dan juga berkurban, masih banyak peluang kebajikan yang dapat dikerjakan. Yaitu sedekah. Sedekah dapat dilakukan kapan pun, di mana pun dan sama siapa pun. Bersedekah dengan materi atau uang bukan harga mutlak. Oleh karena sedekah itu juga bisa berupa bacaan takbir, tahmid dan menyuruh yang makruf dan mencegah yang munkar. Di dalam Hadis Arbain diterangkan:
عَنْ أَبِي ذَرٍّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ : أَنَّ نَاساً مِنْ أَصْحَابِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى الله عليه وسلم قَالُوا لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا رَسُوْلَ اللهِ، ذَهَبَ أَهْلُ الدُّثُوْرِ بِاْلأُجُوْرِ يُصَلُّوْنَ كَمَا نُصَلِّي، وَيَصُوْمُوْنَ كَمَا نَصُوْمُ، وَيتَصَدَّقُوْنَ بِفُضُوْلِ أَمْوَالِهِمْ قَالَ : أَوَ لَيْسَ قَدْ جَعَلَ اللهُ لَكُمْ مَا تَصَدَّقُوْنَ : إِنَّ لَكُمْ بِكُلِّ تَسْبِيْحَةٍ صَدَقَةً وَكُلِّ تَكْبِيْرَةٍ صَدَقَةً وَكُلِّ تَحْمِيْدَةٍ صَدَقَةً، وَكُلِّ تَهْلِيْلَةٍ صَدَقَةً وَأَمْرٍ بِالْمَعْرُوْفِ صَدَقَةً وَنَهْيٍ عَن مُنْكَرٍ صَدَقَةً وَفِي بُضْعِ أَحَدِكُمْ صَدَقَةً قَالُوا : يَا رَسُوْلَ اللهِ أَيَأْتِي أَحَدُنَا شَهْوَتَهُ وَيَكُوْنُ لَهُ فِيْهَا أَجْرٌ ؟ قَالَ : أَرَأَيْتُمْ لَوْ وَضَعَهَا فِي حَرَامٍ أَكَانَ عَلَيْهِ وِزْرٌ ؟ فَكَذَلِكَ إِذَا وَضَعَهَا فِي الْحَلاَلِ كَانَ لَهُ أَجْرٌ .
[رواه مسلم]
Artinya:

Dari Abu Dzar ra., "Sesungguhnya sejumlah orang dari shahabat Rasulullah saw.
berkata kepada Rasulullah saw., " Wahai Rasululullah, orang-orang kaya telah pergi dengan membawa pahala yang banyak, mereka shalat sebagaimana kami shalat, mereka puasa sebagaimana kami puasa dan mereka bersedekah dengan kelebihan harta mereka (sedang kami tidak dapat melakukannya). Rasulullah saw. Bersabda, " Bukankah Allah telah menjadikan bagi kalian jalan untuk bersedekah? Sesungguhnya setiap tashbih merupakan sedekah, setiap takbir merupakan sedekah, setiap tahmid merupakan sedekah, setiap tahlil merupakan sedekah, amar ma'ruf nahi munkar merupakan sedekah dan setiap kemaluan kalian merupakan sedekah. Mereka bertanya: Ya Rasulullah masakah dikatakan berpahala seseorang di antara kami yang menyalurkan syahwatnya? Beliau bersabda: Bagaimana pendapat kalian seandainya hal tersebut disalurkan di jalan yang haram, bukankah baginya dosa? Demikianlah halnya jika hal tersebut diletakkan pada jalan yang halal, maka baginya mendapatkan pahala. (Riwayat Muslim)
Sedangkan dalam hadis lain disebutkan…….
عَنْ أَبِيْ مَالِكْ الْحَارِثِي ابْنِ عَاصِم اْلأَشْعَرِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : الطُّهُوْرُ شَطْرُ اْلإِيْمَانِ، وَالْحَمْدُ للهِ تَمْلأُ الْمِيْزَانِ، وَسُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ للهِ تَمْلأُ – أَوْ تَمْلآنِ – مَا بَيْنَ السَّمَاءِ وَاْلأَرْضِ، وَالصَّلاَةُ نُوْرٌ، وَالصَّدَقَةُ بُرْهَانٌ، وَالْقُرْآنُ حُجَّةٌ لَكَ أَوْ عَلَيْكَ . كُلُّ النَّاسِ يَغْدُو فَباَئِعٌ نَفْسَهُ فَمُعْتِقُهَا أَوْ مُوْبِقُهَا
[رواه مسلم]
Artinya:
Dari Abu Malik Al Haritsy bin 'Ashim Al 'Asy'ary ra. dia berkata: Rasulullah saw. Bersabda, "Bersuci sebagian dari iman, Al Hamdulillah dapat memenuhi timbangan, Subhanallah dan Al Hamdulillah dapat memenuhi antara langit dan bumi, Shalat adalah cahaya, shadaqah adalah bukti, Al Quran dapat menjadi saksi yang meringankanmu atau yang memberatkanmu. Semua manusia berangkat menjual dirinya), ada yang membebaskan dirinya (dari kehinaan dan azab) ada juga yang menghancurkan dirinya." (HR. Muslim).

 

Tidak ada komentar: