« »
« »
« »
Get this widget

5.22.2011

Komponen Desain Instruksional

Komponen desain instruksional

Dalam desain pembelajaran dikenal beberapa model yang dikemukakan oleh para ahli. Adanya variasi model yang ada ini sebenarnya juga dapat menguntungkan kita, beberapa keuntungan itu antara lain adalah kita dapat memilih dan menerapkan salah satu model desain pembelajarang yang sesuai dengan karakteristik yang kita hadapi di lapangan, selain itu juga, kita dapat mengembangkan dan membuat model turunan dari model model yang telah ada, ataupun kita juga dapat meneliti dan mengembangkan desain yang telah ada untuk dicobakan dan diperbaiki.

Model desain pembelajaran yang ada dikelompokkan berdasarkan; tampilan visual (skema, diagram), penjabaran komponen di dalamnya, dan manfaat yang terkandung dalam model tersebut. Contoh dari perbedaan model desain pembelajaran ini misalnya adalah ketika Dick & Carey secara skema, menerapkan model yang prosedural, sedangkan Kemp, et.al. menerapkan model melingkar ( circular).

Komponen dasar dari desain pembelajaran adalah:
• Pebelajar ( pihak yang menjadi fokus ) yang perlu diketahui meliputi, karakteristik mereka, kemampuan awal dan pra syarat.
• Tujuan Pembelajaran (umum dan khusus ) Adalah penjabaran kompetensi yang akan dikuasai oleh pebelajar.
• Analisis Pembelajaran, merupakan proses menganalisis topik atau materi yang akan dipelajari
• Strategi Pembelajaran, dapat dilakukan secara makro = dalam kurun satu tahun atau mikro = dalam kurun satu kegiatan belajar mengajar.
• Bahan Ajar, adalah format materi yang akan diberikan kepada pebelajar
• Penilaian Belajar, tentang pengukuran kemampuan atau kompetensi ang sudah dikuasai atau belum.

Entering Behavior Peserta Didik

Entering behaviour adalah kemampuan yang diperlukan untuk mencapai tujuan instruksional (prasyarat). Seorang pendidik untuk dapat menentukan strategi pembelajaran yang sesuai terlebih dahulu harus mengetahui perubahan perilaku, baik secara material-subtansial, struktural-fungsional, maupun secara behavior peserta didik. Misalnya, apakah tingkat prestasi yang dicapai peserta didik itu merupakan hasil kegiatan belajar mengajar yang bersangkutan?. Untuk kepastiannya seharusnya guru mengetahui tentang karakteristik perilaku peserta didik saat mereka mau masuk sekolah dan saat kegiatan belajar mengajar dilangsungkan, tingkat dan jenis karakteristik perilaku peserta didik yang dimilikinya ketika mau mengikuti kegiatan belajar mengajar. Itulah yang dimaksudkan dengan entering behavior peserta didik.

Entering bahavior akan dapat diidentifikasi dengan cara sebagai berikut:

  • Secara tradisional, telah lazim para guru mulai dengan pertanyaan mengenai bahan yang pernah diberikan sebelum menyajikan bahan baru.
  • Secara inovatif, guru tertentu di berbagai lembaga pendidikan yang memiliki atau mampu mengembangkan instrumen pengukuran prestasi belajar dengan memenuhi syarat, mengadakan pretes sebelum mereka mulai mengikuti program belajar mengajar.

Tujuan Instruksional

Tujuan instruksional merupakan deployment atau penjabaran dari tujuan pendidikan. Dalam sistem pendidikan, secara nasional tujuan pendidikan tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Tahun 1945 yakni mencerdaskan kehidupan bangsa. Dari tujuan pendidikan nasional ini kemudian
dijabarkan ke dalam tujuan pendidikan institusional, tujuan pendidikan kurikuler dan tujuan instruksional dengan memperhatikan aspek pengelolaan pendidikan (Organisasi makro, Organisasi meso, dan Organisasi mikro) dan taraf pengelolaan.

Dalam proses belajar-mengajar, Tujuan Istruksional terbagi menjadi dua yaitu:

- Tujuan Instruksional Umum yang menggariskan hasil-hasil di aneka bidang studi

yang harus dicapai oleh siswa.

- Tujuan Istruksional Khusus (TIK) yang merupakan penjabaran dari Tujuan
Instruksional Umum yang menyangkut satu pokok bahasan atau topik pelajaran
tertentu sebagai tujuan pengajaran yang kongkrit dan spesifik, yang dianggap
cukup berharga, wajar dan pantas yang dapat direalisasikan dan bertahan lama
untuk tercapainya tujuan instruksional umum. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
dapat dibedakan menjadi dua aspek yakni:
a. Aspek jenis perilaku yang dituntut dari siswa
b. Aspek isi (content) yakni aspek terhadap hal yang harus dilaksanakan

Materi pelajaran

Mengidentifikasi materi pokok/pembelajaran yang menunjang pencapaian kompetensi dasar dengan mempertimbangkan hal-hal berikut ini.

(1) potensi peserta didik;

(2) relevansi dengan karakteristik daerah;

(3) tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spritual peserta didik;

(4) kebermanfaatan bagi peserta didik;

(5) struktur keilmuan;

(6) aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran;

(7) relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan; dan

(8) alokasi waktu.

Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran meliputi:

Peran Guru :

* memperhatikan dan bersikap positif;

* mempersiapkan baik isi materi pelajaran maupun praktek pembelajarannya;

* memiliki ekspektasi yang tinggi terhadap siswanya;

* memiliki sensitivitas dan sadar akan adanya hubungan antara guru, siswa, serta tugas masing-masing;

* konsisten dan memberikan umpan balik positif kepada siswa.

Peran Siswa :

* tertarik pada topik yang sedang dibahas;

* dapat melihat relevansi topik yang sedang dibahas;

* merasa aman dalam lingkungan sekolah;

* terlibat dalam pengambilan keputusan belajarnya;

* memiliki motivasi;

* melihat hubungan antara pendekatan pembelajaran yang digunakan dengan pengalaman belajar yang akan dicapai.

Tugas pembelajaran :

* spesifik dan dapat dikelola dengan baik

* kemampuan yang dapat dicapai dan menarik bagi siswa

* secara aktif melibatkan siswa

* bersifat menantang dan relevan bagi kebutuhan siswa

Alat, Bahan Sumber Bahan Ajar

Pemilihan alat bantu/media/sumber belajar harus benar-benar didasarkan atas pertimbangan fungsi dan bukan sekedar untuk memenuhi gengsi. Artinya, kehadiran alat bantu/media/sumber belajar harus benar-benar untuk dimanfaatkan secara optimal dalam rangka membantu siswa untuk belajar dengan sebaik-baiknya. Kehadiran sumber belajar yang berupa film, misalnya, bukan sekedar untuk dinikmati begitu saja, tetapi lebih dari itu, film dimanfaatkan untuk belajar melakukan apresiasi film atau bahkan siswa mungkin dapat belajar bagaimana seorang sutradara bekerja dengan baik untuk menghasilkan film yang baik.


Alat bantu/media/sumber belajar yang diperlukan harus ditulis secara rinci dan jelas—misalnya untuk sumber belajar yang berupa buku perlu dicantumkan judul buku, pengarang, penerbit dan nomor halaman—agar pihak lain yang membutuhkan dapat melacak dan menemukan dengan mudah. Informasi yang jelas mengenai alat bantu/media/sumber belajar yang digunakan dalam RPP juga menunjukkan bahwa pembuat RPP sangat bertanggung jawab terhadap sumber-sumber yang digunakan.

Bahan ajar atau materi pembelajaran (instructional materials) adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan. Secara terperinci, jenis-jenis materi pembelajaran terdiri dari pengetahuan (fakta, konsep, prinsip, prosedur), keterampilan, dan sikap atau nilai.

Materi pembelajaran yang dipilih untuk diajarkan oleh guru dan harus dipelajari siswa hendaknya berisikan materi atau bahan ajar yang benar-benar menunjang tercapainya standar kompetensi dan kompetensi dasar. Secara garis besar langkah-langkah pemilihan bahan ajar meliputi : (a) mengidentifikasi aspek-aspek yang terdapat dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar yang menjadi acuan atau rujukan pemilihan bahan ajar, (b) mengidentifikasi jenis-jenis materi bahan ajar, (c) memilih bahan ajar yang sesuai atau relevan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah teridentifikasi tadi., dan (d) memilih sumber bahan ajar. Secara lengkap, langkah-langkah pemilihan bahan ajar dapat dijelaskan sebagai berikut:

Evaluasi

Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan berdasarkan indikator. Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan non tes dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri.

Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian adalah sebagai berikut.

(1) penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi;

(2) penilaian menggunakan acuan kriteria; yaitu berdasarkan apa yang bisa dilakukan peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran, dan bukan untuk menentukan posisi seseorang terhadap kelompoknya;

(3) sistem yang direncpeserta didikan adalah sistem penilaian yang berkelanjutan. Berkelanjutan dalam arti semua indikator ditagih, kemudian hasilnya dianalisis untuk menentukan kompetensi dasar yang telah dimiliki dan yang belum, serta untuk mengetahui kesulitan peserta didik;

(4) hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut. Tindak lanjut berupa perbaikan proses pembelajaran berikutnya, program remedi bagi peserta didik yang pencapaian kompetensinya di bawah kriteria ketuntasan, dan program pengayaan bagi peserta didik yang telah memenuhi kriteria ketuntasan;

(5) sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang ditempuh dalam proses pembelajaran. Misalnya, jika pembelajaran menggunakan pendekatan tugas observasi lapangan maka evaluasi harus diberikan baik pada proses (keterampilan proses) misalnya teknik wawancara, maupun produk/hasil melakukan observasi lapangan yang berupa informasi yang dibutuhkan.

Jenis dan bentuk penilaian tes yang dapat digunakan untuk menilai hasil belajar mata pelajaran fisika adalah tes tertulis dalam bentuk uraian dan/atau pilihan ganda pada saat ulangan harian, ulangan tengah semester, atau ulangan akhir semester. Jenis dan bentuk penilaian non tes untuk menilai proses dan hasil belajar dalam bentuk pengamatan kinerja, sikap, hasil karya atau produk, atau laporan hasil praktik.

Tidak ada komentar: